Senin, 11 Maret 2013

Penyakit Kanker hati atau Hepatitis

<img src="http://medissain.blogspot.com/image/penyakit kanker hati atau hepatitis.jpg" alt="StockIndex">
Kanker hati atau Hepatitis(hepatocellular carcinoma, HCC) adalah suatu kanker yang timbul dari hati. Ia juga dikenal sebagai kanker hati primer atau hepatoma. Hati terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-pembuluh empedu, pembuluh-pembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak). Bagaimanapun, sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai 80% dari jaringan hati. Jadi, mayoritas dari kanker-kanker hati primer (lebih dari 90 sampai 95%) timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker hepatoselular (hepatocellular cancer) atau Karsinoma (carcinoma).

Virus Hepatitis (HAV) adalah sebuah picornavirus, itu adalah non-menyelimuti dan berisi RNA beruntai tunggal dikemas dalam shell protein. Hanya ada satu serotipe dari virus, tapi beberapa genotipe ada.

Setelah menelan, HAV memasuki aliran darah melalui epitel dari orofaring atau usus. Darah membawa virus untuk target, hati, dan mengalikan dalam hepatosit dan sel-sel Kupfer (yaitu, makrofag hati). Tidak ada sitotoksisitas virus dimediasi jelas, dan patologi hati kemungkinan dimediasi imun. Virion disekresikan ke dalam empedu dan dirilis dalam tinja. HAV diekskresikan dalam jumlah besar sekitar 11 hari sebelum munculnya gejala atau anti-HAV IgM antibodi dalam darah. Masa inkubasi adalah 15-50 hari, dan kematian kurang dari 0,5%. 
Sumber: www.news-medical.net

Gejala Hepatitis
Gejala-gejala umum dari hepatitis ini adalah rasa nyeri atau sakit pada perut bagian kanan, badan lemas, mual, demam dan diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala seperti akan flu dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning. Namun, gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada kebanyakan kasus yang menimpa anak-anak.
Virus dapat berpindah dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat. Walau sebenarnya, virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya baik.

Hepatitis A (sebelumnya dikenal sebagai hepatitis infeksius adalah penyakit infeksi akut pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV), yang paling sering ditularkan melalui jalur fecal-oral melalui makanan yang terkontaminasi atau air minum. Setiap tahun, sekitar 10 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus. Waktu antara infeksi dan munculnya gejala, (periode inkubasi), adalah antara dua dan enam minggu dan rata-rata masa inkubasi adalah 28 hari.

Gejala dapat kembali selama 6-9 bulan berikut dan meliputi:

    Kelelahan
    Demam
    Sakit perut
    Mual
    Diare
    Hilangnya nafsu makan
    Depresi
    Jaundice, menguning kulit atau putih mata
    Tajam nyeri di kuadran kanan atas perut
    Berat badan
    Gatal
    Empedu dihapus dari aliran darah dan diekskresikan dalam urin memberikan warna kuning gelap
    Tinja cenderung untuk menjadi terang dalam warna karena kurangnya bilirubin dalam empedu

<img src="http://medissain.blogspot.com/image/penyakit kanker hati atau hepatitis 2.jpg" alt="StockIndex">
Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang menginfeksi hati hominoidae, termasuk manusia, dan menyebabkan peradangan yang disebut hepatitis.
Penyakit akut menyebabkan peradangan hati, muntah, penyakit kuning dan-jarang-kematian. Hepatitis B kronis pada akhirnya dapat menyebabkan sirosis hati dan kanker hati-penyakit yang fatal dengan respon yang sangat miskin untuk kemoterapi saat ini. Infeksi ini dapat dicegah dengan vaksinasi.

Virus hepatitis B adalah Hepadnavirus-''hepa''dari''hepatotrophic''dan''''dna karena itu adalah virus DNA partikel virus, (virion) terdiri dari sebuah amplop lipid luar dan inti nukleokapsid icosahedral terdiri dari protein. Nukleokapsid yang membungkus DNA virus dan DNA polimerase yang memiliki aktivitas reverse transcriptase. Pada amplop luar mengandung protein tertanam yang terlibat dalam mengikat virus, dan masuk ke dalam, sel-sel rentan. Virus ini salah satu virus yang terbungkus hewan terkecil dengan diameter virion dari 42 nm, tetapi bentuk-bentuk pleomorfik ada, termasuk badan-badan berserabut dan bola kurang inti. Partikel-partikel ini tidak menular dan terdiri dari lipid dan protein yang merupakan bagian dari permukaan virion, yang disebut antigen permukaan (HBsAg), dan diproduksi secara berlebih selama siklus hidup virus.

Hepatitis C
Cara penularan virus ini hampir sama dengan penularan hepatitis B, tetapi pada kebanyakan orang adalah karena jarum suntik.


<img src="http://medissain.blogspot.com/image/penyakit kanker hati atau hepatitis 3.jpg" alt="StockIndex">
Penyebab Hepatitis
Hepatitis dapat berlangsung singkat (akut) atau berkembang menjadi parah dan menahun (kronis). Sedangkan tingkat keparahan hepatitis bervariasi, mulai dari kondisi mengancam jiwa, menjadi penyakit menahun, sampai kondisi kegagalan fungsi hati (organ hati tidak berfungsi lagi).
Hepatitis akut, menggambarkan suatu infeksi yang baru terjadi pada liver yang sebelumnya sehat. Serangannya terjadi tiba-tiba tanpa gejala awal atau bertahap. Berlangsung 1-2 bulan, dan kerusakan jaringan hati yang terjadi biasanya kecil saja. Namun jika daya tahan tubuh pasien terlalu rendah, maka serangan hepatitis akut bisa mengancam jiwa.
Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) Sebelum berobat
Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) Sebelum berobat
Hepatitis kronis, terjadi jika gangguan pada hati sudah berlangsung lama dan terus-menerus. Sebagian hati yang terserang menjadi tidak aktif dan terjadi sirosis dan atau kanker hati. Kedua komplikasi ini sering kali berakhir dengan kematian. Tidak ada gejala dan tanda yang khas, sehingga penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengidap hepatitis. Hepatitis, hanya dapat dideteksi melalui tes laboratorium.
Penyebab hepatitis dibagi menjadi infeksi dan
noninfeksi. Infeksi virus merupakan penyebab paling lazim pada hepatitis.
Ada beberapa jenis virus yang menjadi penyebab hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus hepatitis D, virus hepatitis E dan virus hepatitis G. Yang paling ganas dan ditakuti para professional medis adalah virus hepatitis C. Virus-virus hepatitis A, B, C, D dan E secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap lebih dari 98% kasus hepatitis.
Berikut ini beberapa penyebab hepatitis yang lain bukan disebabkan infeksi:
1. Bahan kimia;
- Racun
- Cendawan beracun (Amanita Phalloides)
- Kloroform, zat ini dulu pernah digunakan secara luas sebagai obat bius. Belakangan diketahui kloroform berpotensi merusak hati ( penyebab hepatitis) dan memengaruhi jantung. Kini kloroform hanya digunakan sebagai pengawet dalam dosis kecil.
- Kecanduan minuman beralkohol
- Obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi liver.
Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) setelah berobat
Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) setelah berobat
2. Malnutrisi
- Berkurangnya pasokan darah juga berpotensi hepatitis:
- Shock, suatu kondisi yang disebabkan teknan darah rendah. Ini berpotensi memengaruhi pasokan darah ke organ-organ tubuh termasuk organ hati.
- Gagal hati yang parah.
- Trauma atau luka.
3. Bawaan
- Kelainan-kelainan bawaan sejak lahir.
- Kelainan-kelainan hati yang ditemukan pada kelahiran.
- Autoimun, yaitu sistem imun tubuh menyerang liver.

Komplikasi Penyebab Hepatitis

Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menjadi awal mula timbulnya penyakit yang mengganggu fungsi organ hati. Hepatitis merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Sebenarnya penyakit hepatitis ini tidak cukup berbahaya apabila mendapat penangganan secara cepat dan sesuai dengan standar prosedur pengobatan yakni dengan caa pemberian vaksinasi.
Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya hepatitis. Berikut akan diulas beberapa faktor kompilikasi lainnya yang dapat menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi, diantaranya:

1. Hepatitis yang diakibat mengkonsumsi alkohol

Telah diketahui bahawa minuman beralkohol dengan sejala jenis dan merk mengandung bahan atau zat kimia yang tentunya dapat merusak fungsi organ tubuh salah satunya organ hati. Dengan kandungan bahan atau zat kimia yang terkandung dalam alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi organ hati.

Zat kimia yang tertelan dan mengendap dalam tubuh akan terurai dan zat kimia kemudian akan menyebar dan masuk ke seluruh jaringan tubuh yang bersifat racun dan merusak sel-sel dari fungsi kerja organ hati. Untuk itulah disarankan untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dengan segala jenis yang hanya menyebabkan kerusakan dan menjadi sebuah sumber penyakit.

2. Hepatitis akibat dari konsumsi obat-obatan atau zat kimia

Zat kimia yang terkandung dalam obat dapat menyebabkan timbulnya masalah yang cukup serius yang kemudian akan mengakibatkan reaksi kimia yang dapat melukai dan menjadi infeksi virus hepatitis. Reaksi yang timbul dari obat-obat kimia akan berlangsung secara bertahap dan terdeteksi dalam kurun waktu 2-6 minggu setelah pemakaian obat. Namun gejala dan reaksi kimia dari konsumsi obat akan menghilang apabila konsumsi atau pembrian obat dihentikan. Namun adapula yang sudah mengakibatkan kerusakan fungsi dari organ hati yang cukup serius dan sudah terlanjur parah.

Berikut ini ada beberapa jenis obat yang berhubungan langsung dan memberi pengaruh pada fungsi organ hati dan sel-sel hati (liver) antara lain :

a. Haloten, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat bius.

b. Isoniasid, merupakan
jenis obat antibiotik untuk penyakit TBC.

c. Metildopa, merupakan jenis obat anti hipertensi

d. Fenitoin dan Asam Valproat, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat anti epilepsi atau ayan.

e. Parasetamol, merupakan jenis obat yang biasa diberikan dalam resep dokter sebagai pereda dan penurun demam. Parasetamol adalah jenis obat yang aman, jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun jika berlebihan akan menyebabkan sirosis (kerusakan hati) yang cukup parah bahkan sampai menyebabkan kematian.

f. Selain jenis obat diatas adapula jenis obat lainnya yang dapat merusak fungsi hati, seperti alfatoksin, arsen, karboijn tetraklorida, tembaga dan vinil klorida.

3. Hepatitis akibat komplikasi penyakit lain

Beberapa penyakit ataupun gangguan metabolisme tubuh juga dapat menyebabkan komplikasi pada hati (liver), seperti diabetes mellitus, hiperlipidemia (kelebihan kadar lemak dalam darah) dan obesitas (kegemukan) juga memberi dampak pada timbulnya penyakit hati (liver).

Ketiga penyebab tersebut dapat memberi beban pada fungsi dan kinerja hati untuk memproses metabolisme lemak. Kemudian akan timbul gangguan pada fungsi organ hati misalnya kebocoran sel-sel hati yang kemudian berlanjut pada kerusakan dan terjadi peradagan hati yang disebut dengan Steathepatitis. Steathepatitis ini umumnya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang salah menjadi penyebab awal dari steathepatitis.

Penyebab penyakit hati atau liver ini harus segera ditangani dimulai dari penangganan terhadap dari 3 penyakit yang dapat menyertai penyebab timbulnya penyakit gangguan fungsi hati seperti yang disebutkan. Langkah pertama adalah mengatasi penyakit diabetes mellitus dengan melakukan pengobatan diet rendah gula, pemberian insulin atau obat anti diabetes.

Bagi penderita hiperlipidemia atau kelebihan kadar lemak dalam darah dapat melakukan pengobatan dengan mengikuti diet makanan rendah lemak dan konsumsi obat penurun kadar lemak (hipolipidemik). Terakhir untuk obesitas dengan mengikuti program penurunan berat badan dengan cara yang sehat secara bertahap.

Apabila ketiga penyakit tersebut dapat ditangani, mengecilkan kemungkinan dari resiko terserang penyakit gangguan pada fungsi organ hati.

4. Hepatitis autoimun (sistem kekebalan tubuh yang karena kelainan genetik)

sistem kekebalan tubuh karena kelainan genetik yang dapat beresiko menyerang sel atau jaringan organ hati (liver). Selain karena faktor kelainan genetik dapat pula diakibatkan karena adanya virus ataupun zat kimia tertentu.
Sumber: cara-mengobati-hepatitis.blogspot.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...