Penyakit Ginjal
Sebelum anda mengetahui berbagai macam penyakit Ginjal dan cara pengobatannya, lebih baik terlebih dahulu anda mengetahui cara kerja atau fungsi Ginjal pada tubuh manusia.
Sebelum anda mengetahui berbagai macam penyakit Ginjal dan cara pengobatannya, lebih baik terlebih dahulu anda mengetahui cara kerja atau fungsi Ginjal pada tubuh manusia.
Nefron Ginjal adalah unit terkecil pada ginjal yang mempunyai struktur dan fungsi sebagai penyaring darah yang terletak pada lapisa terluar (korteks) ginjal.
Nefron terdiri atas tubulus (saluran-saluran, terdiri atas tubulus kontortus proksimal dan distal serta tubulus kolektifitus) dan buluh malpighi yang terdiri atas glomelorus (yang tersusun atas banyak pembuluh darah) dan kapsula bowman
Cara kerja nefron :
1. filtrasi
filtrasi dimulai dengan masuknya darah ke glomelorus dan disaring oleh sel endotelium, lalu disaring oleh sel podosit dalam kapsula bowman, jadilah urin primer.
2. Rearbsorsi
Urin primer masuk ke tubulus proksimal untuk mengalami rearbsorsi, yaitu menyerap kembali zat-zat yang maih bermanfaat sehingga menghasilkan urin sekunder.
3. Augmentasi
Proses augmentasi adalah penambahan cairan ke unrin sekunder yang terjadi di tubulus distal lalu menuju tubulus kolektus,
Selesailah tugas nefron, Urin tadi akan ditampung dalam kandung kemih untuk segera diekskresikan ke luar tubuh.
Nefron terdiri atas tubulus (saluran-saluran, terdiri atas tubulus kontortus proksimal dan distal serta tubulus kolektifitus) dan buluh malpighi yang terdiri atas glomelorus (yang tersusun atas banyak pembuluh darah) dan kapsula bowman
Cara kerja nefron :
1. filtrasi
filtrasi dimulai dengan masuknya darah ke glomelorus dan disaring oleh sel endotelium, lalu disaring oleh sel podosit dalam kapsula bowman, jadilah urin primer.
2. Rearbsorsi
Urin primer masuk ke tubulus proksimal untuk mengalami rearbsorsi, yaitu menyerap kembali zat-zat yang maih bermanfaat sehingga menghasilkan urin sekunder.
3. Augmentasi
Proses augmentasi adalah penambahan cairan ke unrin sekunder yang terjadi di tubulus distal lalu menuju tubulus kolektus,
Selesailah tugas nefron, Urin tadi akan ditampung dalam kandung kemih untuk segera diekskresikan ke luar tubuh.
Macam-macam penyakit Ginjal dan Pengobatannya
Gegejala Ginjal BermasalahGejala penyakit ginjal/Gejala Ginjal Bermasalah untuk tiap orang berbeda dan tidak spesifik, bisa hanya terasa seperti panas di daerah pinggang, nyeri pinggang atau susah kencing, bahkan banyak yang tanpa gejala sama sekali. Cara mengetahui yang akurat sebetulnya mudah : periksa darah (ureum & kreatinin) dan air kencing (urine rutin) di laboratorium. Hasil lab bisa mengindikasikan seberapa baik/buruk fungsi ginjal kita. Banyak minum air putih, beraktivitas (olahraga), tidak duduk terlalu lama bisa menolong untuk menghindarkan gangguan ginjal. Bila diketahui penyakit ginjal masih dalam tahap awal/dini, pengobatannya masih relatif mudah. Hati2 dengan konsumsi obat2an sembarangan atau jamu, karena mungkin obat2an itu akan memperberat kerja ginjal. Jadi sebaiknya obat apapun yang akan dikonsumsi (terutama bagi orang dengan penyakit ginjal) sebaiknya dikonsultasikan ke dokter
Berikut ini merupakan tanda-tanda awal dari penyakit saluran kemih dan ginjal. Yang perlu diperhatikan adalah enam tanda awal, yaitu:
1. sakit pinggang
2. sakit atau susah kalau kencing
3. kencing bercampur darah /nanah
4. sering kencing, terutama diwaktu malam hari
5. bengkak dikelopak mata, tangan atau kaki (terutama pada anak)
6. tekanan darah tinggi
Sakit pinggang dapat berasal dari ginjal atau saluran kemih atas. Intensitas dan macamnya berbeda tergantung dari sebabnya; misalnya kalau terdapat batu diginjal mungkin hanya dirasakan "tidak enak" atau "rasa kemeng" dipinggang. Perlu diperhatikan bahwa kalau keluhan tersebut dirasakan selalu disatu sisi, kemungkinan ada kelainan diginjal besar sekali; sakit kedua pinggang, apalagi kalau makin sakit kalau tubuh dibungkukkan, kebanyakan sebabnya bukan dari ginjal, tetapi dari otot atau tulang belakang.
Sakit yang paling menyebabkan penderitaan adalah kolik ginjal/ureter; sifatnya adalah berkala diselingi fase tanpa sakit. Kalau datang serangan penderita sangat kesakitan yang dapat disertai mual dan tumpah, misalnya paling sering terjadi kalau ada batu kecil disaluran kemih (ureter).
Kelainan dikandung kemih akan menyebabkan rasa tidak enak didaerah perut tengah bawah (suprapubik). Disamping itu dapat juga terjadi penderita sulit kencing atau kalau kencing menetes atau segera ingin kencing lagi.
Sering kencing, terutama diwaktu malam, dapat merupakan tanda awal dari sakit ginjal. Atau sering minum di waktu malam hari. Disarankan untuk minum sebanyak 2L/harinya mulai bangun tidur sampai makan malam, sesudah itu jangan minum lagi.
Pada umumnya wanita kencing rata-rata 3x atau 4x dan pria sekitar 5x atau 6x tiap harinya. Bangun tidur tiap malam untuk kencing 2-3x adalah tidak normal, kecuali kalau minumnya berlebihan atau setiap habis kencing minum lagi (yang merupakan kebiasaan pada beberapa orang). Sering kencing akan terjadi bila volume kandung kemih berkurang misalnya karena infeksi, tumor atau tertekan pada wanita hamil. Pada orang sehat dapat timbul dalam keadaan "stress" karena ketakutan atau rasa jemu. Yang perlu diperhatikan juga adalah jumlah air kemih selama 24 jam; kalau melebihi 3 liter/24 jam merupakan tanda ada sesuatu yang tidak normal.
Kencing darah hampir pasti menunjukkan adanya perdarahan di ginjal atau sepanjang saluran kemih. Tergantung dari banyak perdarahan yang terjadi, darah dalam urin dapat dilihat langsung (disebut "gross hematuria") kalau jumlahnya banyak, dan kalau jumlahnya sedikit baru dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskop.
Asal perdarahan dapat dari ginjal (kalau dimisalkan sungai dari hulunya), sepanjang saluran kemih (sepanjang aliran sungai) atau dari ujung saluran (muara sungai) dan adalah tugas dokter untuk menentukan asal dan sebab perdarahan tersebut.
Bengkak disekitar kelopak dua mata merupakan tanda khusus sakit ginjal, terutama pada anak-anak; begitu pula bengkak dikedua tangan atau kaki dapat merupakan tanda awal sakit ginjal.
Tanda awal sakit ginjal terakhir yaitu tekanan darah tinggi merupakan problematik tersendiri oleh karena belum ada kesatuan pendapat tentang peranan ginjal dalam patogenesis dari hipertensi pada umumnya; peranan ginjal yang nyata adalah pada apa yang disebut "hipertensi renal".
Dari keenam tanda awal sakit ginjal tersebut, keluhan tentang kelainan kencing merupakan petunjuk utama buat dokter untuk mencurigai kemungkinan sakit ginjal/saluran kemih. Tambahan pemeriksaan air kemih secara laboratorik sangat membantu dokter untuk membuat diagnosis penyakit penderita.
Berikut ini merupakan tanda-tanda awal dari penyakit saluran kemih dan ginjal. Yang perlu diperhatikan adalah enam tanda awal, yaitu:
1. sakit pinggang
2. sakit atau susah kalau kencing
3. kencing bercampur darah /nanah
4. sering kencing, terutama diwaktu malam hari
5. bengkak dikelopak mata, tangan atau kaki (terutama pada anak)
6. tekanan darah tinggi
Sakit pinggang dapat berasal dari ginjal atau saluran kemih atas. Intensitas dan macamnya berbeda tergantung dari sebabnya; misalnya kalau terdapat batu diginjal mungkin hanya dirasakan "tidak enak" atau "rasa kemeng" dipinggang. Perlu diperhatikan bahwa kalau keluhan tersebut dirasakan selalu disatu sisi, kemungkinan ada kelainan diginjal besar sekali; sakit kedua pinggang, apalagi kalau makin sakit kalau tubuh dibungkukkan, kebanyakan sebabnya bukan dari ginjal, tetapi dari otot atau tulang belakang.
Sakit yang paling menyebabkan penderitaan adalah kolik ginjal/ureter; sifatnya adalah berkala diselingi fase tanpa sakit. Kalau datang serangan penderita sangat kesakitan yang dapat disertai mual dan tumpah, misalnya paling sering terjadi kalau ada batu kecil disaluran kemih (ureter).
Kelainan dikandung kemih akan menyebabkan rasa tidak enak didaerah perut tengah bawah (suprapubik). Disamping itu dapat juga terjadi penderita sulit kencing atau kalau kencing menetes atau segera ingin kencing lagi.
Sering kencing, terutama diwaktu malam, dapat merupakan tanda awal dari sakit ginjal. Atau sering minum di waktu malam hari. Disarankan untuk minum sebanyak 2L/harinya mulai bangun tidur sampai makan malam, sesudah itu jangan minum lagi.
Pada umumnya wanita kencing rata-rata 3x atau 4x dan pria sekitar 5x atau 6x tiap harinya. Bangun tidur tiap malam untuk kencing 2-3x adalah tidak normal, kecuali kalau minumnya berlebihan atau setiap habis kencing minum lagi (yang merupakan kebiasaan pada beberapa orang). Sering kencing akan terjadi bila volume kandung kemih berkurang misalnya karena infeksi, tumor atau tertekan pada wanita hamil. Pada orang sehat dapat timbul dalam keadaan "stress" karena ketakutan atau rasa jemu. Yang perlu diperhatikan juga adalah jumlah air kemih selama 24 jam; kalau melebihi 3 liter/24 jam merupakan tanda ada sesuatu yang tidak normal.
Kencing darah hampir pasti menunjukkan adanya perdarahan di ginjal atau sepanjang saluran kemih. Tergantung dari banyak perdarahan yang terjadi, darah dalam urin dapat dilihat langsung (disebut "gross hematuria") kalau jumlahnya banyak, dan kalau jumlahnya sedikit baru dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskop.
Asal perdarahan dapat dari ginjal (kalau dimisalkan sungai dari hulunya), sepanjang saluran kemih (sepanjang aliran sungai) atau dari ujung saluran (muara sungai) dan adalah tugas dokter untuk menentukan asal dan sebab perdarahan tersebut.
Bengkak disekitar kelopak dua mata merupakan tanda khusus sakit ginjal, terutama pada anak-anak; begitu pula bengkak dikedua tangan atau kaki dapat merupakan tanda awal sakit ginjal.
Tanda awal sakit ginjal terakhir yaitu tekanan darah tinggi merupakan problematik tersendiri oleh karena belum ada kesatuan pendapat tentang peranan ginjal dalam patogenesis dari hipertensi pada umumnya; peranan ginjal yang nyata adalah pada apa yang disebut "hipertensi renal".
Dari keenam tanda awal sakit ginjal tersebut, keluhan tentang kelainan kencing merupakan petunjuk utama buat dokter untuk mencurigai kemungkinan sakit ginjal/saluran kemih. Tambahan pemeriksaan air kemih secara laboratorik sangat membantu dokter untuk membuat diagnosis penyakit penderita.
Adapun ciri-ciri penyakit ginjal, antara lain:Ciri-ciri penyakit ginjal pertama: Munculnya Rasa Gatal Berlebih / Kulit Ruam.
Fungsi ginjal yang paling utama adalah membuang limbah atau kotoran dari aliran darah. Ketika ginjal gagal menjalankan fungsinya maka penumpukan limbah atau kotoran dalam tubuh anda mengakibatkan rasa gatal yang parah dan berlebih. Ciri-ciri penyakit ginjal berupa rasa gatal ini hingga mengakibatkan berdarah dan luka karena terlalu seringnya di garuk. Rasa gatal yang parah ini biasanya juga disertai dengan pembengkakan diberbagai bagaian tubuh pasien seperti tangan, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dll.
Ciri-ciri penyakit ginjal ke dua: Sesak Nafas.
Masalah nafas anda dapat berhubungan dengan ginjal dalam dua cara. Pertama, cairan yang berlebih akibat tidak berfungsinya ginjal sehingga cairan tersebut menutup saluran paru-paru. Dan kedua, anemia (kekurangan oksigen pembawa sel-sel darah merah) yang mengakibatkan tubuh anda kekurangan oksigen dan kehabisan nafas. Pada kasus ciri-ciri penyakit ginjal sesak nafas ini, biasanya pasien gagal ginjal akan sulit tidur karena kesulitan bernafas dan perut kembung terus-menerus. Aktisitas yang memerlukan sedikit gerak fisik pun akan terasa sangat berat.
Ciri-ciri penyakit ginjal ke tiga: Tubuh Merasa Kedinginan.
Anemia dapat membuat anda merasa dingin sepanjang waktu, bahkan di ruangan yang hangat sekalipun. Ada beberapa pasien gagal ginjal pengobatan tradisional yang mengatakan bahwa ketika tengah malam dia bangun tidur dan merasa bahwa tubuhnya sangat dingin hingga menggigil.
Ciri-ciri penyakit ginjal ke empat: Kepala Pusing dan Sulit berkonsentrasi.
Anemia sangat berkaitan dengan gagal ginjal yang berarti bahwa otak anda tidak mendapatkan oksigen yang memadai. Hal ini mengakibatkan kepala pusing (bahkan hingga terasa berputar-putar) dan kesulitan berkonsentrasi. Ketika hendak berjalan pun anda mungkin akan kehilangan keseimbangan tubuh, dikarenakan pusing yang parah.
Ciri-ciri penyakit ginjal ke lima: Sakit di Sekitar Daerah Pinggang.
Beberapa orang yang bermasalah dengan ginjal biasanya mengalami sakit pada bagian pinggang. Hal ini berhubungan dengan penyakit batu ginjal. Walaupun pada beberapa kasus penyakit batu ginjal tidak menunjulkan gejala, akan tetapi apabila batu ginjal tersebut terjebak dalam ureter ( saluran kecil antara kandung kemih dan ginjal) gejala rasa sakit akan terasa sangat parah. Rasa nyeri pada awalnya hanya sesekali saja, setelah itu rasa sakit tersebut akan berlanjut lebih lama dan sering.
Berikut beberapa gejala penyakit ginjal yang umumnya terjadi :1. Perubahan dalam buang air kecil dan warna urin
Gejala penyakit ginjal yang umum terjadi dan mudah untuk dikenali adalah dilihat dari urin yang merupakan salah satu produk hasil ekskresi. Biasanya pada penderita ginjal, ketika buang air kecil akan terasa sakit dan jumlahnya lebih sedikit. Selain itu, warna urin biasanya juga lebih pekat. Hal ini dikarenakan ginjal tidak berfungsi dengan baik. Untuk kasus tertentu, bahkan ada yang buang air kecil disertai darah.
2. Bau mulut
Gejala penyakit ginjal yang kedua ini mungkin susah untuk dibedakan dengan gejala penyakit lain, karena penyakit seperti kanker mulut pun juga disertai dengan bau mulut yang tidak sedap. Bau mulut pada penderita ginjal ini dikarenakan limbah yang begitu banyak dalam tubuh sehingga akan berakibat pada bau mulut yang tidak sedap.
3. Pembengkakan tubuh
Gejala penyakit ginjal ini dikarenakan dalam cairan yang seharusnya dikeluarkan tertimbun dalam tubuh karena terganggunya fungsi organ ekskresi. Oleh karena itu, hal ini akan mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu seperti di kaki, pergelangan kaki, wajah, dan / atau tangan.
Beberapa gejala yang lainnya diantaranya sakit/nyeri punggung, tubuh terasa lemas tidak bertenaga dan tidak mampu bekerja berat, mengalami gatal-gatal pada tubuh, perut terasa nyeri dan mual bahkan bisa muntah-muntah, nafsu untuk makan berkurang sehingga berakibat turunnya berat badan, biasanya penderita sakit ginjal disertai pula dengan naiknya tekanan darah, mengalami gangguan tidur atau susah tidur, dan jika sakitnya sudah sangat parah penderita sakit ginjal bisa sangat pucat dan mengalami sesak napas.
Macam-macam Penyakit/Gangguan Ginjal
1. Pyelonephritis
Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.
Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal, dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada aliran darah atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat menyebabkan infeksi.
2. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium. Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan (immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.
Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh darah dalam bongkah glumerular. Imbuhan “-itis” menandakan luka peradangan, dan glomerulonephritis memang berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata sempit, penyakit ini menyerang setelah adanya infeksi bakteri streptococcal dan kemudian semakin berat karena berbagai macam infeksi lainnya. Namun demikian, terdapat bukti yang meyakinkan bahwa glomerulonephritis bukan merupakan penyakit yang menyerang ginjal secara langsung karena satu penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan sistem kekebalan tubuh, dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya protein asing (antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terbentuknya antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular atau pada sedikit kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular. Pada tiap kasus, antibodi atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal melalui sirkulasi, dan mekanisme ini disebut sebagai penyakit sirkulasi kompleks.
3. Batu Ginjal
Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.
Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah besar.
Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.
4. Gagal Ginjal
Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal. Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen, potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium, kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal. Biasanya orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu atau kurang.
Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal oleh obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol, bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan uranium. Gagal ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi besar yang membuat kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang merusak korteks (bagian luar) dari ginjal. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan karena kelebihan garam kalsium dalam ginjal.
Tersumbatnya arteri ginjal, penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing dapat mengakibatkan gagal ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal ginjal dapat terjadi tanpa gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal termasuk gagal jantung, paru-paru berair, dan bertumbuknya potasium dalam tubuh.
Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama diidap oleh ginjal. Pada gagal ginjal kronis darah menjadi lebih asam dibandingkan biasanya dan dapat terjadi hilangnya kalsium dalam tulang. Kerusakan saraf dapat pula terjadi
Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.
Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal, dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada aliran darah atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat menyebabkan infeksi.
2. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium. Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan (immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.
Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh darah dalam bongkah glumerular. Imbuhan “-itis” menandakan luka peradangan, dan glomerulonephritis memang berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata sempit, penyakit ini menyerang setelah adanya infeksi bakteri streptococcal dan kemudian semakin berat karena berbagai macam infeksi lainnya. Namun demikian, terdapat bukti yang meyakinkan bahwa glomerulonephritis bukan merupakan penyakit yang menyerang ginjal secara langsung karena satu penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan sistem kekebalan tubuh, dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya protein asing (antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terbentuknya antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular atau pada sedikit kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular. Pada tiap kasus, antibodi atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal melalui sirkulasi, dan mekanisme ini disebut sebagai penyakit sirkulasi kompleks.
3. Batu Ginjal
Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.
Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah besar.
Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.
4. Gagal Ginjal
Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal. Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen, potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium, kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal. Biasanya orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu atau kurang.
Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal oleh obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol, bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan uranium. Gagal ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi besar yang membuat kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang merusak korteks (bagian luar) dari ginjal. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan karena kelebihan garam kalsium dalam ginjal.
Tersumbatnya arteri ginjal, penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing dapat mengakibatkan gagal ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal ginjal dapat terjadi tanpa gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal termasuk gagal jantung, paru-paru berair, dan bertumbuknya potasium dalam tubuh.
Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama diidap oleh ginjal. Pada gagal ginjal kronis darah menjadi lebih asam dibandingkan biasanya dan dapat terjadi hilangnya kalsium dalam tulang. Kerusakan saraf dapat pula terjadi
Sumber: http://filzahazny.wordpress.com
Kista Ginjal
Penyakit Kista ginjal adalah kista yang terdapat di ginjal. Kista
ini biasanya berkaitan dengan penyakit lainnya yang bisa mengganggu
fungsi ginjal. Namun secara umum kista ginjal tidak berkembang menjadi
kanker. Seseorang bisa memiliki lebih dari satu kista ginjal. Jadi,
jangan berpikiran kista hanya mungkin terjadi di rahim. Kista ginjal
yang tidak menimbulkan gejala atau masalah apapun biasanya tidak
memerlukan perawatan.
Gejala dan tanda kista ginjal
kista ginjal biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala. Jika kista ginjal sederhana tumbuh cukup besar maka gejala kista ginjal bisa meliputi :
1. Sakit di punggung
2. Demam
3. Sakit perut atas
Faktor resiko terjadinya kista ginjal
Kista ginjal sangat beresiko pada usia lanjut, semakin tua semakin beresiko menderita kista ginjal.
Diagnosa kista ginjal
Untuk mendiagnosa kista ginjal diperlukan pemeriksaan yang meliputi :
1. Tes pencitraan. Yang termasuk tes pencitraan meliputi ultrasound (USG), computerized tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI), sering digunakan untuk diagnosa kista ginjal. Tes pencitraan dapat membantu dokter untuk menentukan apakah massa ginjal termasuk kista atau tumor.
2. Tes darah untuk membuktikan apakah kista ginjal telah mengganggu fungsi ginjal.
Pengobatan kista ginjal
Obat dan terapi kista ginjal tergantung dari gejala dan tanda – tanda yang ditimbulkan akibat kista ginjal tersebut. Jika kista ginjal tidak menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal maka tidak memerlukan pengobatan. Sebaliknya dokter akan menyarankan menjalani tes pencitraan seperti USG secara periodic untuk melihat apakah kista ginjal membesar. Jika perubahan kista ginjal menyebabkan tanda – tanda dan gejala, maka penderita dapat memilih pengobatan saat itu. Kadang – kadang kista ginjal sederhana dapat menghilang dengan sendirinya.
Pengobatan kista ginjal yang menyebabkan tanda dan gejala
Jika kista ginjal sederhana menyebabkan tanda dan gejala, dokter akan merekomendasikan pengobatan.
Pilihan pengobatan termasuk :
Gejala dan tanda kista ginjal
kista ginjal biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala. Jika kista ginjal sederhana tumbuh cukup besar maka gejala kista ginjal bisa meliputi :
1. Sakit di punggung
2. Demam
3. Sakit perut atas
Faktor resiko terjadinya kista ginjal
Kista ginjal sangat beresiko pada usia lanjut, semakin tua semakin beresiko menderita kista ginjal.
Diagnosa kista ginjal
Untuk mendiagnosa kista ginjal diperlukan pemeriksaan yang meliputi :
1. Tes pencitraan. Yang termasuk tes pencitraan meliputi ultrasound (USG), computerized tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI), sering digunakan untuk diagnosa kista ginjal. Tes pencitraan dapat membantu dokter untuk menentukan apakah massa ginjal termasuk kista atau tumor.
2. Tes darah untuk membuktikan apakah kista ginjal telah mengganggu fungsi ginjal.
Pengobatan kista ginjal
Obat dan terapi kista ginjal tergantung dari gejala dan tanda – tanda yang ditimbulkan akibat kista ginjal tersebut. Jika kista ginjal tidak menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal maka tidak memerlukan pengobatan. Sebaliknya dokter akan menyarankan menjalani tes pencitraan seperti USG secara periodic untuk melihat apakah kista ginjal membesar. Jika perubahan kista ginjal menyebabkan tanda – tanda dan gejala, maka penderita dapat memilih pengobatan saat itu. Kadang – kadang kista ginjal sederhana dapat menghilang dengan sendirinya.
Pengobatan kista ginjal yang menyebabkan tanda dan gejala
Jika kista ginjal sederhana menyebabkan tanda dan gejala, dokter akan merekomendasikan pengobatan.
Pilihan pengobatan termasuk :
a. Menusuk kista dan mengisinya dengan alkohol . Untuk mengecilkan
kista, dokter memasukkan jarum , panjang dan tipis melalui kulit hingga
menembus dinding kista ginjal. Kemudian cairan dikeringkan (dihisap)
dari kista. Selanjutnya, kista ini diisi dengan solusi alkohol untuk
mencegah pembentukan kista baru (reformasi). kista mungkin kembali,
sehingga prosedur ini disiapkan untuk kondisi ini.
b. Pembedahan untuk mengangkat kista. Sebuah kista besar mungkin memerlukan pembedahan untuk mengeringkan dan mengangkatnya. Untuk mengcapai kista, ahli bedah membuat sayatan kecil di kulit dan memasukkan peralatan khusus disertai kamera video kecil. Sambil menonton video di ruang operasi, ahli bedah dengan menggunakan alat yang telah dimasukkan akan mengalirkan cairan dari kista kemudian dinding kista dipotong atau dibakar.
b. Pembedahan untuk mengangkat kista. Sebuah kista besar mungkin memerlukan pembedahan untuk mengeringkan dan mengangkatnya. Untuk mengcapai kista, ahli bedah membuat sayatan kecil di kulit dan memasukkan peralatan khusus disertai kamera video kecil. Sambil menonton video di ruang operasi, ahli bedah dengan menggunakan alat yang telah dimasukkan akan mengalirkan cairan dari kista kemudian dinding kista dipotong atau dibakar.
Sumber: www.penyakitginjal.org
Terima kasih atas kunjungan anda
URL: http://medissain.blogspot.com/2013/03/berbagai-macam-penyakit-atau-gangguan.html
postID=1257925662394125377
Judul : Berbagai macam Penyakit Ginjal dan pengobatannya
Label: Ciri-ciri penyakit ginjal, gejala penyakit ginjal, kista ginjal, macam-macam penyakit atau gangguan ginjal, penyakit ginjal